Hasil Asesmen Sekretaris Daerah Halmahera Timur Disoal
Forum
Masyarakat Halmahera Timur Bersatu menyoalkan hasil pengumuman asesmen seleksi
Sekretaris Daerah Halmahera Timur. Penyoalan disampaikan dalam bentuk
demonstrasi itu bahkan menolak salah satu kandidat, yaitu Ricky CH Richfat.
Salah satu
orator aksi, Ismit Abas Hatary menilai, hasil pengumuman asesmen oleh panitia
seleksi dilakukan tidak transparan dan disinyalir kolusi serta nepotisme. Abas
bahkan mendesak Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur segera membatalkan
hasil asesmen tersebut.
“Menurut kajian
kami (Forum Masyarakat Halmahera Timur), hasil asesmen itu tidak objektif dan inprosedural.
Karena itu kami meminta pertimbangan bupati dan wakil bupati,” kata Ismit lewat
pengeras suara di depan Kantor Bupati Halmahera Timur, Senin 10 April.
Masa aksi melakukan haering dengan Wakil Bupati Halmahera Timur, Anjas Taher di ruang kerjanya. |
Ismit mengemukakan
lolosnya Ricky Chairul Richfat dalam tiga besar seleksi sekretaris daerah
(sekda) Halmahera Timur dianggap sesuatu yang keliru. Kepala BP4D ini pada 2020
diketahui menyurat kepada Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba perihal penempatan
dalam jabatan pelaksana harian sekda.
“Ricky Chairul
Richfat telah membuat pelanggaran etik berpemerintahan. Seharusnya tim asesmen
objektif dan profesional melihat ketiga peserta ini. Mereka punya rekam jejak
yang melanggar kode etik, salah satunya adalah Bapak Ricky Chairul Ricfat,”
ucapnya.
Wakil Bupati Halmahera
Timur, Anjas Taher membantah tudingan yang dialamatkan kepada mereka. Anjas menyebut,
pembentukan tim atau panitia seleksi asesmen sekda sudah sesuai aturan dan
mekanisme.
“Yang pasti pemerintah daerah dalam membentuk penitia
seleksi sudah sesuai. Menyangkut tuntutan masa aksi, selanjutnya bakal disampaikan
ke bupati untuk mengoreksi. Apakah dalam dokumen hasil asesmen itu sesuai tuntutan
masa aksi tidak disampaikan nanti,” (mal/red)