GMNI Halut Tolak Deklarasi #2019 Ganti Presiden di Malut
Foto #2019 GantiPresiden/sumber: google |
HALUT, BRN – Hashtag
#2019 GantiPresiden belakangan ini mencuat masih menuai pro dan kontra. Ada
sebagian masyarakat sepakat ada juga menolak. Hashtag yang digagas
politikus PKS, Mardani Ali Sera ini bahkan viral di berbagai media sosial.
Mengenai
hashtag tersebut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara
(Halut) menggelar aksi unjuk rasa tolak #2019 GantiPresiden. Dalam aksi itu massa
menolak kedatangan tokoh nasional untuk menggelar deklarasi ganti presiden di
wilayah Maluku Utara.
Wakil
ketua bidang politik GMNI Halut, Ikhwan Tujang kepada wartawan mengakui GMNI
sudah memikirkan dinamika perpolitikan nasional yang saat mulai berkembang. Dari
kajian GMNI kata dia, ada beberapa hal yang di anggap tidak berdasarkan
keinginan masyarakat Indonesia.
Menurutnya,
hashtag ini hanyalah kepentingan politik yang di desain oleh aktor-aktor
politik dari barisan oposisi. Secara realitas, bukan karena persoalan ekonomi
yang di sasar secara benar, tetapi hanya karena ke tidak iklasn barisan sakit
hati terhadap kaum nasionalis memimpin bangsa Indonesia.
“ Dari
latar belakang persoalan hashtag ganti presiden ini, kami GMNI menemukan ada
dua bagian ideologi atau Mashab hastag ganti presiden cukup menunjukan sikap
sparatisnya,” ucapnya
Bagi
GMNI, pola pikir para aktor-aktor oposisi dengan isu ganti presiden sangatlah
beracun bagi rakyat Indonesia. Karena itu, masyarakat Halmahera Utara harus
mampu mencermati dan memahami gaya perpolitikan negara ini.
“ Kami
GMNI menyikapi hal ini, bahkan kami berusaha untuk menepis segala isu agar
tidak memprovokasikan masyarakat Halmahera Utara, yang pada ujungnya untuk memecah belah negara
ini. Ingat kita adalah satu, yaitu NKRI harga mati,” paparnya. (Hlt)