Brindonews.com
Beranda Hukrim Diduga Nistakan Agama, Bupati Morotai Bakal Dipolisikan

Diduga Nistakan Agama, Bupati Morotai Bakal Dipolisikan

BENNY LAOS

MOROTAI, BRN – Belum lagi selesai masalah dugaan tanda tangan
palsu pada dokumen APBD dan desakan terhadap Benny Laos turun dari kusri Bupati
Morotai, Benny kembali mendapat masalaah baru.

Bupati
yang di kenal tidak main-main setiap keputusannya itu mendapat tudingan dugaan
penistaan agama 2017 lalu. Karena itu Benny di demo dan diancam bakal diadukan
ke penegak hukum (polisi).





“ Kami
akan laporkan Benny Laos ke polisi seputaran kasus dugaan penistaan agama,” koar
Taufik Sibua saat berunjuk rasa di depan kantor bupati, Rabu (21/11).

Dugaan
penistaan agama oleh Benny Laos diakui Pendeta Desa Falila dan Pilowo, Konstan
Ren Padosa. Meski begitu, Kosntan mengakui saat ini belum bisa menempuh jalur
hukum karena belum memiliki cukup bukti.

“ Untuk
sementara kami masih kumpul bukti. Jika bukti sudah ada, kami akan bawa ke
polisi,” kata Konstan.





Konstan juga mengaku gerah ucapan Benny yang menyebut
bakal menutup sejumlah gereja di Morotai. Alasan menutup gereja karena menguras
anggaran daerah.

“ 2017 lalu saya bertemu bupati di kediamannya. Bupati
bilang tahun 2018 akan menutup sejumlah gereja karena di Morotai terlalu banyak
gereja, untuk itu sebagaian harus ditutup karena hanya habiskan anggaran
daerah,” ucap Konstan mengutip/mengulangi kalimat Benny.

Menurut Konstan, sebagai umat nasrani merasa tersinggung
dengan ucapan bupati.  “ Kita sebagai
umat kristen harus malu dengan umat muslim. Mereka di agama lain bersatu dan memperjuangkan
agama kita (nasrani), olehnya itu saya mengajak umat kristen untuk menolak
keberadaan bupati,” kataynya.





Pendeta  Konstan Ren Padosa saat berunjuk rasa di depan
kantor bupati, Rabu (21/11).

Sementara, Pendeta Gereja Kristen Protestan Injil
Indonesia (GKPII) Desa Darame, Adnis Iwisara ikut tersingung. Ucapan bupati dianggap
melecehkan profesinya sebagai pendeta.

“ Jangan ejek profesi kami sebagai pendeta, kami punya
organisasi yang memberikan tunjangan dan gaji kepada kami.  Saya pribadi menentang orang ini (Benny Laos). Agama manapun pasti melarang
penistaan agama,” kata Adnis.





Pendeta Adnis Iwisara saat berunjuk rasa di depan kantor bupati, Rabu (21/11).

Wakil Ketua Majilis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Pulau
Morotai, Hi Abdullah Toher ikut mengajak baik umat muslim dan non muslim bersatu
untuk melengser Benny karena terindikasi menista agama.

“ Kami tidak terima dengan ucapan Bupati, bagi kami
ucapan Bupati telah menistakan agama,” kata Abdullah.

Terpisah Bupati Pulau Morotai, Benny Laos dikonfirmasi membantah
tudingan yang dialamatkan kepada dirinya tersebut. Orang nomor satu di Pemkab
Morotai mengatakan tidak pernah melontarkan ucapan membubarkan atau menutup sejumlah
gereja karena hanya mengursa anggaran daerah.





“ Tidak bisa pemerintah tutup rumah ibadah, justru
sekarang saya lagi perbaiki banyak gereja. Tahun ini ada 55 rumah ibadah yang
di tuntaskan lewat dana CSR,” kata Benny. (Fix/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan