Diduga Dampak Aktivitas Priven Lestari, Ratusan Rumah di Geltoli Terendam Banjir
HALTIM, BRN – Ratusan rumah warga Desa Geltoli, Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, terendam banjir setinggi satu meter. Penyebab banjir diduga PT. Priven Lestari yang menimbun Sungai Watileo untuk membuat jalan alat berat.
Banjir yang meluap dari Sungai watileo ini terjadi kurang lebih tiga jam, dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIT, Selasa Sore 19 September. Luapan air merembes hingga ke jalan raya.
Warga Buli, Abubakar Manuai mengaku banjir yang merendam ratusan rumah hingga menggenang jalan raya ini baru kali pertama. Ia mencurigai Sungai Watileo meluap gegara PT. Priven Lestari yang menimbun bentangan sungai.
“Selama ini tara pernah terjadi bagini. Ini baru terjadi, tong curiga Priven Lestrari dong timbun Sungai Watileo sehingga banjir dia meluap bagini,” katanya.
Abubakar lantas meminta PT Priven Lestari agar mengurung niatnya melakukan aktivitas penambangan di belakang Buli. Ia khawatir ke depannya akan terjadi bencana banjir yang lebih berbahaya apabila Priven Lestari membongkar hutan di Gunung Wato-wato.
“Maka sulusinya PT. Priven Lestari harus angkat kaki dari Buli. Pemerintah daerah ke depan dapat melakukan normalisasi Sungai Watileo sebagai langkah mitigasi,” ucapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Timur, Darso mengaku banjir di Desa Geltoli akibat luapan Sungan Watileo. Banjir disebabkan curah hujan deras yang berlangsung cukup lama dengan intensitas tinggi
BPBD, lanjut Darso, sudah menurunkan tim evakuasi setelah mendapat informasi banjir. Selain memantau, tim juga melakukan langkah mitigasi di lapangan.
“Saya turunkan tim untuk melakukan investigasi dan memantau kondisi banjir yang merendam rumah warga,” katanya.
Menurutnya, tim diturunkan sekaligus mengecek aliran sungai yang meluap untuk direkomendasikan ke Bupati Ubaid Yakub agar bisa mengambil langkah normalisasi.
“Apalagi sungai itu sudah berulang kali terjadi banjir. Besok saya turun dengan tim untuk investigasi ulang tong pastikan la bikin laporan ke pak bupati supaya mau didorong ke APBD 2024 atau bagaimana untuk menormalisasikan,” sebutnya. **