Antam Dorong Keterbukaan Informasi Pemberitaan Tambang
……. |
PT. Aneka
Tambang (Antam) Tbk sedang mencari skema dalam mendorong keterbukaan informasi
terhadap setiap pemberitaan. Transparansi perusahaan sektor industri ekstraktif
dibutuhkan untuk mewaspadai jika terjadi suatu masalah.
Penjelasan ini mengawali
diskusi bertajuk Optimalisasi Sinergitas Dalam Pembangunan Bersama Insan Pers
yang digagas oleh Antam, Sabtu malam, 24 April 2021.
Manajer
External Releation dan Security PT. Antam, Tri Wiyono, yang menjadi pembicara
dalam diskusi meminta perlu adanya konfirmasi dalam setiap pemberitan. Pemberitaan
berimbang sangat penting mengantisipasi terjadinya masalah, termasuk tidak
memproduk berita yang menyudutkan.
“Pemberitaan baik
kegiatan atau lainnya harus terkonfirmasi. Kami pihak Antam akan selalu
memberikan informasi kepada wartawan apapun bentuknya, apalagi berkaitan kepentingan
masyarakat. Yang paling penting adalah kalian (wartawan) melakukan konfirmasi
dan komunikasi yang baik,” kata Tri dalam hajatan buka puasa bersama sekaligus
diskusi keterbukaan informasi publik di Lensa Caffee Mobon, Kota Maba, Sabtu
malam.
Tri mengatakan,
tema
yang digagas tersebut wujud dari kerjasama perseroan dengan seluruh stakeholder,
terutama para jurnalis. Pelibatan Komunitas Wartawan Halmahera Timuratau KWHT, selain tujuannya perimbangan berita, juga
menyajikan informasi mendidik khayalak.
“Kami akan
mengoptimalisasi kerjasama yang baik dengan wartawan untuk mensupport kegiatan
Antam. Saya tetap terbuka soal informasi yang akan wartawan komunikasikan demi
kebaikan masyarakat. Komunikasi dan koordinasi yang intensif tetap kami
jalankan,” ujarnya.
Ketua KWHT,
Iksan Kakiet menyarankan PT. Antam lebih meningkatkan sosialisasi tentang ketebukaan
informasi. Pengetahuan masyarakat terhadap dimana dan siapa saja yang menjadi sumber
informasi internal perusahaan akan menjadi aset dalam menjaga keharmonisasi.
“Terutama tidak
menutup-nutupi. Momentum semacam ini (diskusi) diharapkan tidak hanya sekadar
serimonial dan habis begitu saja, ini butuh aplikasi dan keseriusan oleh pihak
perusahaan. Sehingga produk jurnalis yang dihasilkan pun tidak cuma satu pihak,”
ujarnya.
“Bagaimana menghasilkan
pemberitaan berimbang, jika pihak perusahaan tidak terbuka,” sambungnya. (mal/pn/red)