Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye Anjas Taher Klaim Penderita Stunting di Halmahera Timur Turun Signifikan

Anjas Taher Klaim Penderita Stunting di Halmahera Timur Turun Signifikan

Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Halmahera Timur, Anjas Taher.

HALTIM, BRN – Tim penanganan stunting Kabupaten Halmahera Timur mengklaim kasus anak penderita stunting di Halmahera Timur turun signifikan. Kendati begitu, Anjas Taher tak merinci detail seberapa banyak kasus yang sudah ditekan turun.

Ketua tim penanganan stunting Kabupaten Halmahera Timur itu mengatakan, data Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara mencatat prevalensi stunting Halmahera Timur pada priode kedua 2023 di angka 1.077 penderita dari 5.163 bayi yang diukur, berbeda dengan presentase data stunting yang kini ditangani timnya bersama stakeholder.





“Bukan berarti torang tara tangani, ini jalan terus. Sampai saat ini yang saya cek di puskesmas justru menurun. Nah, nanti di bulan ini (Agustus 2023) torang bikin rapat internal untuk torang rilis (capaian penanganan stunting). Saya dengar dorang punya (data stunting Dinas Kesehatan Maluku Utara) 1.047 balita, tapi saya dengar torang punya bisa per bulan turun. Apalagi misalnya pada saat pengukuran di posyandu bisa jadi rilis data di sana lain (Dinas Kesehatan Maluku Utara) torang punya di pengukuran so bisa jadi turun karena torang kasi perlakuan makanan tambahan. Nanti torang liat perkembangan,” katanya, Kamis, 24 Agustus.

Menurut Anjas, tim penanganan stunting yang diketuainya itu hanya bertugas mengkoordinir seluruh stakeholder dalam penanganan kasus gizi buruk. Pihak-pihak yang terlibat adalah perusahaan tambang yang beroperasi di Halmahera Timur, puskesmas dan aparat desa.

“Jadi bukan tim ini yang tangani, tapi hanya mengkoordinir kegiatan-kegiatan percepatan penanganan stunting. Karena penanganan stunting itu torang limpahkan ke SKPD-SKPD. Torang ada memang tapi paling rapat koordinir, yang bagitu-bagitu karena torang bukan mengintervensi. Jadi kalau intervensi spesifik itu ada di dinas,” ucapnya.





Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Timur Abdullah Yakub dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Ia beralasan karena sudah ada pembentukan tim khusus oleh Bupati Ubaid Yakub.

“Itu wewenang tim penanganan yang diketuai Pak Anjas Taher. Kalau soal data stunting saya tidak tahu,” katanya. (mal/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan