![]() |
Para Finalis dan Project Managemen P3KMU 2019 saat berpose bersama |
Project Manager Duta
Kreator Indonesia, Ibnu Sina H. Yusuf mengatakan, pemilihan putera-puteri
kampus tahun ini boleh dibilang spektakuler. Selain berbeda etape sebelumnya, wadah
dimana mengeksplor kebolehan generasi mudah ini merupakan pemilihan putera-puteri
kampus pertama yang melibatkan semua universitas di Maluku Utara.
Ibnu menyebut para
finalis harus mengikuti pra karantina dilanjutkan dengan karantina pada 23 Oktober di Hotel Grand Majang. Pada pra
karantinya finalis dibekali materi, seperti catwalk
dan dance opening bagi peserta.
“Sehingga
peserta bisa menyusuaikan saat tampil nanti,” kata Koko, begitu dia di sapa. “Sedangkan
kegiatan-kegiatan lainnya adalah kesiapan para finalis,” sambung Koko.
Koko mengatakan
dalam sesi penilaian pakaian daerah nanti peserta diperbolehkan mengenakan baju
adat daerah asal. Papua dengan pakaian adat Papua, Halmahera Selatan dengan
pakaian adat Halmahera Selatan, begitu seterusnya bagi peserta lain. “Selain
itu peserta juga ditugaskan menampilkan bakat masing-masing. Perfomnya bisa perorang,
bisa juga grup,” kata Koko di Vip Room Royal Resto, Sabtu (5/10).
Koko
meminta agar peserta menunjukkan gaya berkomunikasi atau public speaking yang baik selama kegiatan. Public speaking, menurut Koko,
masuk salah satu poin penilaian selama pra karantina sampai pada grand final.
![]() |
Project Manager Duta Kreator Indonesia, Ibnu Sina H. Yusuf saat memberikan keterangan progres persiapan dan penilaian P3KMU |
Hari kedua karantina, kata Ana, finalis akan menjalani sejumlah rangkaian mulai salat subuh, audens bersama Kapolda Malut, Brigjen (Pol) Suroto, olahraga dan beberapa kunjungan. “Sementara malam harinya ada foto shoot dan interview. Foto shootnya mengenakan tradisional kostum,” kata Ana.
![]() |
Direktur Duta Kreator Indonesia, Thamrin Ali Ibrahim saat memberikan sambutan di Acara Tecnhnical Meeting and Press Confrence P3KMU |
Alasan
dipilihnya Grand Dafam sebagai lokasi malam puncak P3KMU menurut Thamrin karena
meningkatnya peminat, partisipasi, dan tingginya respon positif dari
masyarakat. Pria akrab disapa Bung Tham ini mengatakan, usai P3KMU, akan ada
festival acoustic 2019, musik dan tarian tradisional dalam rangka mendorong Festival
Tidore dan Widi serta ivent nasional Pemilihan Putera-Puteri Kampus
Indonesia 2020 atau P3KI.